page.title=Dukungan Multi-Jendela page.metaDescription=Dukungan baru di Android N untuk menampilkan lebih dari satu aplikasi sekaligus. page.keywords="multi-window", "android N", "split screen", "free-form" @jd:body <div id="qv-wrapper"> <div id="qv"> <h2>Dalam dokumen ini</h2> <ol> <li><a href="#overview">Ringkasan</a></li> <li><a href="#lifecycle">Daur Hidup Multi-Jendela</a></li> <li><a href="#configuring">Mengonfigurasi Aplikasi Anda untuk Mode Multi-Jendela</a></li> <li><a href="#running">Menjalankan Aplikasi Anda dalam Mode Multi-Jendela</a></li> <li><a href="#testing">Menguji Dukungan Multi-Jendela Aplikasi Anda</a></li> </ol> <h2>Lihat Juga</h2> <ol> <li><a class="external-link" href="https://github.com/googlesamples/android-MultiWindowPlayground">Aplikasi contoh Playground Multi-Jendela</a></li> <li><a class="external-link" href="https://medium.com/google-developers/5-tips-for-preparing-for-multi-window-in-android-n-7bed803dda64">Lima Tip untuk Mempersiapkan Multi-Jendela di Android N</a></li> </ol> </div> </div> <p> Android N menambahkan dukungan untuk menampilkan lebih dari satu aplikasi sekaligus. Pada perangkat genggam, dua aplikasi bisa berjalan berdampingan atau atas-bawah dalam mode <em>layar terbagi</em>. Pada perangkat TV, aplikasi bisa menggunakan mode <em>gambar-dalam-gambar</em> untuk melanjutkan pemutaran video selagi pengguna berinteraksi dengan aplikasi lain. </p> <p> Jika Anda membangun aplikasi Anda dengan N Preview SDK, Anda bisa mengonfigurasi cara aplikasi menangani tampilan multi-jendela. Misalnya, Anda bisa menetapkan dimensi minimum yang diizinkan aktivitas Anda. Anda juga bisa menonaktifkan tampilan multi-jendela untuk aplikasi, sehingga memastikan sistem hanya menampilkan aplikasi Anda dalam mode layar penuh. </p> <h2 id="overview">Ringkasan</h2> <p> Android N memungkinkan beberapa aplikasi berbagi layar sekaligus. Misalnya, pengguna bisa membagi layar, melihat halaman web di sisi kiri sambil menulis email di sisi kanan. Pengalaman pengguna bergantung pada perangkat: </p> <ul> <li>Perangkat genggam yang menjalankan Android N menawarkan mode layar terbagi. Di mode ini, sistem mengisi layar dengan dua aplikasi, menampilkannya secara berdampingan atau atas-bawah. Pengguna bisa menyeret garis pembagi yang memisahkan keduanya untuk membuat satu aplikasi lebih besar dan yang lainnya lebih kecil. </li> <li>Pada Nexus Player yang menjalankan Android N, aplikasi bisa menempatkan diri dalam <a href="picture-in-picture.html">mode gambar-dalam-gambar</a>, yang memungkinkannya untuk terus menampilkan materi selagi pengguna menjelajahi atau berinteraksi dengan aplikasi lain. </li> <li>Produsen perangkat berukuran lebih besar bisa memilih untuk mengaktifkan mode bentuk bebas, di mana pengguna bisa bebas mengubah ukuran setiap aktivitas. Jika produsen mengaktifkan fitur ini, perangkat akan menawarkan mode bentuk bebas sebagai tambahan untuk mode layar terbagi. </li> </ul> <img src="{@docRoot}preview/images/mw-splitscreen.png" alt="" width="650" srcset="{@docRoot}preview/images/mw-splitscreen.png 1x, {@docRoot}preview/images/mw-splitscreen_2x.png 2x," id="img-split-screen" /> <p class="img-caption"> <strong>Gambar 1.</strong> Dua aplikasi berjalan berdampingan dalam mode layar terbagi. </p> <p> Pengguna bisa beralih ke mode multi-jendela dengan cara berikut: </p> <ul> <li>Jika pengguna membuka <a href="{@docRoot}guide/components/recents.html">layar Ringkasan</a> dan menekan lama pada judul aktivitas, mereka bisa menyeret aktivitas itu ke bagian yang disorot pada layar untuk menempatkan aktivitas dalam mode multi-jendela. </li> <li>Jika pengguna menekan lama pada tombol Ringkasan, perangkat akan menempatkan aktivitas saat ini dalam mode multi-jendela, dan membuka layar Ringkasan guna memungkinkan pengguna memilih aktivitas lain untuk berbagi layar. </li> </ul> <p> Pengguna bisa <a href="{@docRoot}guide/topics/ui/drag-drop.html">seret dan lepas</a> data dari aktivitas satu ke aktivitas lain sewaktu aktivitas berbagi layar. (Sebelumnya, pengguna hanya bisa menyeret dan melepas data dalam aktivitas tunggal.) </p> <h2 id="lifecycle">Daur Hidup Multi-Jendela</h2> <p> Mode multi-jendela tidak mengubah <a href="{@docRoot}training/basics/activity-lifecycle/index.html">daur hidup aktivitas</a>. </p> <p> Dalam mode multi-jendela, hanya aktivitas yang paling sering digunakan pengguna yang akan aktif pada waktu tertentu. Aktivitas ini dianggap <em>teratas</em>. Semua aktivitas lainnya dalam keadaan berhenti sementara, sekalipun terlihat. Akan tetapi, sistem memberikan aktivitas, yang berhenti-sementara-namun-terlihat ini, prioritas lebih tinggi daripada aktivitas yang tidak terlihat. Jika pengguna berinteraksi dengan salah satu aktivitas yang berhenti sementara, aktivitas tersebut akan dilanjutkan kembali, dan aktivitas teratas sebelumnya akan dihentikan sementara. </p> <p class="note"> <strong>Catatan:</strong> Dalam mode multi-jendela, aplikasi bisa berada dalam keadaan berhenti sementara dan masih terlihat oleh pengguna. Sebuah aplikasi mungkin perlu melanjutkan aktivitasnya bahkan saat berhenti sementara. Misalnya, aplikasi pemutar video yang ada dalam mode berhenti sementara namun terlihat harus tetap menampilkan videonya. Karena alasan ini, kami menyarankan aktivitas yang memutar video <em>tidak</em> menghentikan sementara video dalam handler {@link android.app.Activity#onPause onPause()} mereka. Sebagai gantinya, aktivitas itu harus menghentikan sementara video di {@link android.app.Activity#onStop onStop()}, dan melanjutkan pemutaran di {@link android.app.Activity#onStart onStart()}. </p> <p> Bila pengguna menempatkan aplikasi dalam mode multi-jendela, sistem akan memberi tahu aktivitas tersebut mengenai perubahan konfigurasi, sebagaimana ditetapkan dalam <a href="{@docRoot}guide/topics/resources/runtime-changes.html">Menangani Perubahan Waktu Proses</a>. Hal ini juga terjadi ketika pengguna mengubah skala aplikasi, atau menempatkan kembali aplikasi ke mode layar penuh. Pada dasarnya, perubahan ini memiliki implikasi daur hidup aktivitas yang sama seperti saat sistem memberi tahu aplikasi bahwa perangkat telah beralih dari mode potret ke mode lanskap, kecuali dimensi perangkat telah berubah sebagai ganti bertukar posisi. Seperti yang dibahas di <a href="{@docRoot}guide/topics/resources/runtime-changes.html">Menangani Perubahan Waktu Proses</a>, aktivitas Anda bisa menangani perubahan konfigurasi itu sendiri, atau mengizinkan sistem memusnahkan aktivitas dan membuatnya kembali dengan dimensi baru. </p> <p> Jika pengguna mengubah ukuran jendela dan membuat dimensinya lebih besar, sistem akan mengubah ukuran aktivitas untuk menyesuaikan dengan tindakan pengguna dan mengeluarkan <a href="{@docRoot}guide/topics/resources/runtime-changes.html">perubahan waktu proses</a> bila diperlukan. Jika aplikasi tertinggal dibandingkan gambar di area yang baru diekspos, sistem untuk sementara mengisi area tersebut dengan warna yang ditetapkan oleh atribut {@link android.R.attr#windowBackground windowBackground} atau dengan atribut gaya <code>windowBackgroundFallback</code> secara default. </p> <h2 id="configuring">Mengonfigurasi Aplikasi Anda untuk Mode Multi-Jendela</h2> <p> Jika aplikasi Anda menargetkan Android N, Anda bisa mengonfigurasi bagaimana dan apakah aktivitas aplikasi Anda mendukung tampilan multi-jendela. Anda bisa menyetel atribut dalam manifes untuk mengontrol ukuran dan layoutnya. Setelan atribut aktivitas root berlaku pada semua aktivitas dalam tumpukan tugasnya. Misalnya, jika aktivitas root memiliki <code>android:resizeableActivity</code> yang disetel ke true, maka semua aktivitas dalam tumpukan tugas bisa diubah ukurannya. </p> <p class="note"> <strong>Catatan:</strong> Jika Anda membangun aplikasi multi-orientasi dengan versi SDK lebih rendah dari Android N, dan pengguna menggunakan aplikasi dalam mode multi-jendela, sistem akan mengubah ukuran aplikasi secara paksa. Sistem akan menampilkan kotak dialog yang memperingatkan pengguna bahwa aplikasi mungkin berperilaku tidak terduga. Sistem <em>tidak</em> mengubah ukuran aplikasi yang berorientasi tetap; jika pengguna berusaha membuka aplikasi berorientasi tetap saat mode multi-jendela, aplikasi akan menggunakan seluruh layar. </p> <h4 id="resizeableActivity">android:resizeableActivity</h4> <p> Setel atribut ini dalam manifes <code><activity></code> Anda atau simpul <code><application></code> untuk mengaktifkan atau menonaktifkan tampilan multi-jendela: </p> <pre> android:resizeableActivity=["true" | "false"] </pre> <p> Jika atribut ini disetel ke true, aktivitas bisa dijalankan di mode layar terbagi dan mode bentuk bebas. Jika atribut ini disetel ke false, aktivitas tidak akan mendukung mode multi-jendela. Jika nilai ini false, dan pengguna berusaha memulai aktivitas dalam mode multi-jendela, aktivitas akan menggunakan layar penuh. </p> <p> Jika aplikasi Anda menargetkan Android N, namun Anda tidak menetapkan nilai untuk atribut ini, nilai atribut default adalah true. </p> <h4 id="supportsPictureInPicture">android:supportsPictureInPicture</h4> <p> Setel atribut ini dalam simpul <code><activity></code> manifes Anda untuk menunjukkan apakah aktivitas mendukung tampilan gambar-dalam-gambar. Atribut ini diabaikan jika <code>android:resizeableActivity</code> bernilai false. </p> <pre> android:supportsPictureInPicture=["true" | "false"] </pre> <h3 id="layout">Atribut layout</h3> <p> Dengan Android N, elemen manifes <code><layout></code> mendukung beberapa atribut yang memengaruhi cara aktivitas berperilaku dalam mode multi-jendela: </p> <dl> <dt> <code>android:defaultWidth</code> </dt> <dd> Lebar default aktivitas saat dijalankan dalam mode bentuk bebas. </dd> <dt> <code>android:defaultHeight</code> </dt> <dd> Tinggi default aktivitas saat dijalankan dalam mode bentuk bebas. </dd> <dt> <code>android:gravity</code> </dt> <dd> Penempatan awal dari aktivitas saat dibuka dalam mode bentuk bebas. Lihat referensi {@link android.view.Gravity} untuk mengetahui nilai yang cocok. </dd> <dt> <code>android:minimalHeight</code>, <code>android:minimalWidth</code> </dt> <dd> Tinggi dan lebar minimum untuk aktivitas dalam mode layar terbagi dan mode bentuk bebas. Jika pengguna memindahkan pembagi dalam mode layar terbagi untuk membuat aktivitas lebih kecil dari minimum yang ditetapkan, sistem akan memangkas aktivitas sesuai dengan ukuran yang diminta pengguna. </dd> </dl> <p> Misalnya, kode berikut menampilkan cara menetapkan ukuran dan lokasi default aktivitas, dan ukuran minimumnya, bila aktivitas ditampilkan dalam mode bentuk bebas: </p> <pre> <activity android:name=".MyActivity"> <layout android:defaultHeight="500dp" android:defaultWidth="600dp" android:gravity="top|end" android:minimalHeight="450dp" android:minimalWidth="300dp" /> </activity> </pre> <h2 id="running">Menjalankan Aplikasi Anda dalam Mode Multi-Jendela</h2> <p> Android N menawarkan fungsionalitas baru untuk mendukung aplikasi yang bisa berjalan dalam mode multi-jendela. </p> <h3 id="disabled-features">Fitur yang dinonaktifkan dalam mode multi-jendela</h3> <p> Fitur tertentu akan dinonaktifkan atau diabaikan bila perangkat berada dalam mode multi-jendela, karena dianggap tidak logis bagi suatu aktivitas yang mungkin berbagi layar perangkat dengan aktivitas atau aplikasi lainnya. Fitur tersebut meliputi: <ul> <li>Beberapa opsi penyesuaian di <a href="{@docRoot}training/system-ui/index.html">System UI</a> dinonaktifkan; misalnya, aplikasi tidak bisa menyembunyikan bilah status jika tidak berjalan dalam mode layar penuh. </li> <li>Sistem akan mengabaikan perubahan pada atribut <code><a href= "{@docRoot}guide/topics/manifest/activity-element.html#screen" >android:screenOrientation</a></code>. </li> </ul> <h3 id="change-notification">Pemberitahuan perubahan multi-jendela dan melakukan kueri</h3> <p> Metode baru berikut telah ditambahkan ke kelas {@link android.app.Activity} untuk mendukung tampilan multi-jendela. Untuk mengetahui detail tentang setiap metode, lihat <a href="{@docRoot}preview/setup-sdk.html#docs-dl">Referensi N Preview SDK</a>. </p> <dl> <dt> <code>Activity.isInMultiWindowMode()</code> </dt> <dd> Panggil untuk mengetahui apakah aktivitas berada dalam mode multi-jendela. </dd> <dt> <code>Activity.isInPictureInPictureMode()</code> </dt> <dd> Panggil untuk mengetahui apakah aktivitas berada dalam mode gambar-dalam-gambar. <p class="note"> <strong>Catatan:</strong> Mode gambar-dalam-gambar adalah kasus khusus pada mode multi-jendela. Jika <code>myActivity.isInPictureInPictureMode()</code> mengembalikan nilai true, maka <code>myActivity.isInMultiWindowMode()</code> juga mengembalikan nilai true. </p> </dd> <dt> <code>Activity.onMultiWindowModeChanged()</code> </dt> <dd> Sistem akan memanggil metode ini bila aktivitas masuk atau keluar dari mode multi-jendela. Sistem akan meneruskan ke metode sebuah nilai true jika aktivitas tersebut memasuki mode multi-jendela, dan nilai false jika aktivitas tersebut meninggalkan mode multi-jendela. </dd> <dt> <code>Activity.onPictureInPictureModeChanged()</code> </dt> <dd> Sistem akan memanggil metode ini bila aktivitas masuk atau keluar dari mode gambar-dalam-gambar. Sistem akan meneruskan ke metode sebuah nilai true jika aktivitas tersebut memasuki mode gambar-dalam-gambar, dan nilai false jika aktivitas tersebut meninggalkan mode gambar-dalam-gambar. </dd> </dl> <p> Ada juga versi {@link android.app.Fragment} untuk setiap metode ini, misalnya <code>Fragment.isInMultiWindowMode()</code>. </p> <h3 id="entering-pip">Memasuki mode gambar-dalam-gambar</h3> <p> Untuk menempatkan aktivitas dalam mode gambar-dalam-gambar, panggil metode baru <code>Activity.enterPictureInPictureMode()</code>. Metode ini tidak berpengaruh jika perangkat tidak mendukung mode gambar-dalam-gambar. Untuk informasi selengkapnya, lihat dokumentasi <a href="picture-in-picture.html">Gambar-dalam-Gambar</a>. </p> <h3 id="launch">Meluncurkan Aktivitas Baru dalam Mode Multi-Jendela</h3> <p> Bila meluncurkan aktivitas baru, Anda bisa memberi petunjuk pada sistem bahwa aktivitas baru harus ditampilkan bersebelahan dengan aktivitas yang sedang aktif, jika memungkinkan. Caranya, gunakan flag <code>Intent.FLAG_ACTIVITY_LAUNCH_TO_ADJACENT</code>. Meneruskan flag ini akan meminta perilaku berikut: </p> <ul> <li>Jika perangkat berada dalam mode layar terbagi, sistem akan berupaya membuat aktivitas baru di sebelah aktivitas yang meluncurkannya, sehingga kedua aktivitas tersebut berbagi layar. Tidak ada jaminan sistem mampu melakukannya, namun sistem akan membuat aktivitas bersebelahan jika memungkinkan. </li> <li>Jika perangkat tidak berada dalam mode layar terbagi, flag ini tidak akan berpengaruh. </li> </ul> <p> Jika perangkat dalam mode bentuk bebas dan Anda menjalankan aktivitas baru, Anda bisa menetapkan dimensi aktivitas baru dan lokasi layar dengan memanggil <code>ActivityOptions.setLaunchBounds()</code>. Metode ini tidak berpengaruh jika perangkat tidak berada dalam mode multi-jendela. </p> <p class="note"> <strong>Catatan:</strong> Jika Anda meluncurkan aktivitas dalam tumpukan tugas, aktivitas tersebut akan menggantikan aktivitas pada layar, dengan mewarisi semua properti multi-jendelanya. Jika Anda ingin meluncurkan aktivitas baru sebagai jendela terpisah dalam mode multi-jendela, Anda harus meluncurkannya dalam tumpukan tugas baru. </p> <h3 id="dnd">Mendukung seret dan lepas</h3> <p> Pengguna bisa <a href="{@docRoot}guide/topics/ui/drag-drop.html">menyeret dan melepas</a> data dari satu aktivitas ke aktivitas yang lain selagi kedua aktivitas berbagi layar. (Sebelumnya, pengguna hanya bisa menyeret dan melepas data dalam aktivitas tunggal.) Karena alasan ini, Anda mungkin perlu menambahkan fungsionalitas seret dan lepas ke aplikasi jika aplikasi saat ini belum mendukungnya. </p> <p> N Preview SDK menambahkan paket <a href="{@docRoot}reference/android/view/package-summary.html"><code>android.view</code></a> untuk mendukung seret dan lepas lintas-aplikasi. Untuk mengetahui detail tentang kelas dan metode berikut, lihat <a href="{@docRoot}preview/setup-sdk.html#docs-dl">Referensi N Preview SDK</a>. </p> <dl> <dt> <code>android.view.DropPermissions</code> </dt> <dd> Objek token bertanggung jawab menetapkan izin yang diberikan kepada aplikasi yang menerima pelepasan tersebut. </dd> <dt> <code>View.startDragAndDrop()</code> </dt> <dd> Alias baru untuk {@link android.view.View#startDrag View.startDrag()}. Untuk mengaktifkan seret dan lepas lintas-aktivitas, teruskan flag baru <code>View.DRAG_FLAG_GLOBAL</code>. Jika Anda perlu memberikan izin URI ke aktivitas penerima, teruskan flag baru, <code>View.DRAG_FLAG_GLOBAL_URI_READ</code> atau <code>View.DRAG_FLAG_GLOBAL_URI_WRITE</code>, sebagaimana mestinya. </dd> <dt> <code>View.cancelDragAndDrop()</code> </dt> <dd> Membatalkan operasi seret yang sedang berlangsung. Hanya bisa dipanggil oleh aplikasi yang menghasilkan operasi seret. </dd> <dt> <code>View.updateDragShadow()</code> </dt> <dd> Menggantikan bayangan penyeretan untuk operasi seret yang sedang berlangsung. Hanya bisa dipanggil oleh aplikasi yang menghasilkan operasi seret. </dd> <dt> <code>Activity.requestDropPermissions()</code> </dt> <dd> Meminta izin untuk URI materi yang diteruskan dengan {@link android.content.ClipData} yang terdapat dalam {@link android.view.DragEvent}. </dd> </dl> <h2 id="testing">Menguji Dukungan Multi-Jendela Aplikasi Anda</h2> <p> Apakah Anda memperbarui aplikasi untuk Android N atau tidak, Anda harus verifikasi bagaimana perilakunya di mode multi-jendela saat pengguna mencoba untuk menjalankannya dalam mode multi-jendela pada perangkat yang menjalankan Android N. </p> <h3 id="configuring">Mengonfigurasi Perangkat Pengujian</h3> <p> Jika Anda pasang Android N pada perangkat, mode layar terbagi secara otomatis didukung. </p> <h3 id="test-non-n">Jika aplikasi Anda tidak dibangun dengan N Preview SDK</h3> <p> Jika Anda tidak membangun aplikasi dengan N Preview SDK dan pengguna berupaya menggunakan aplikasi dalam mode multi-jendela, sistem secara paksa akan mengubah ukuran aplikasi kecuali jika aplikasi mendeklarasikan orientasi tetap. </p> <p> Jika aplikasi Anda tidak mendeklarasikan orientasi tetap, Anda harus meluncurkan aplikasi pada perangkat yang menjalankan Android N dan berupaya menempatkan aplikasi tersebut dalam mode layar terbagi. Verifikasi pengalaman pengguna bisa diterima bila aplikasi secara paksa diubah ukurannya. </p> <p> Jika aplikasi mendeklarasikan orientasi tetap, Anda harus berupaya menempatkan aplikasi dalam mode multi-jendela. Verifikasi apakah saat Anda melakukannya, aplikasi tetap berada dalam mode layar penuh. </p> <h3 id="test-mw">Jika Anda mendukung mode multi-jendela</h3> <p> Jika Anda membuat aplikasi Anda dengan N Preview SDK dan belum menonaktifkan dukungan multi-jendela, verifikasi perilaku berikut dalam mode layar terbagi dan mode bentuk bebas. </p> <ul> <li>Luncurkan aplikasi dalam mode layar penuh, kemudian beralih ke mode multi-jendela dengan menekan lama pada tombol Ringkasan. Verifikasi apakah aplikasi beralih dengan benar. </li> <li>Jalankan aplikasi secara langsung dalam mode multi-jendela, dan verifikasi aplikasi diluncurkan dengan benar. Anda bisa meluncurkan aplikasi dalam mode multi-jendela dengan menekan tombol Ringkasan, kemudian menekan lama baris judul pada aplikasi Anda dan menyeretnya ke salah satu area yang disorot di layar. </li> <li>Ubah ukuran aplikasi Anda dalam mode layar terbagi dengan menyeret garis pembagi. Verifikasi apakah aplikasi mengubah ukuran tanpa mogok, dan apakah elemen UI yang diperlukan terlihat. </li> <li>Jika Anda telah menetapkan dimensi minimum aplikasi, cobalah untuk mengubah ukuran aplikasi di bawah dimensi tersebut. Verifikasi apakah Anda tidak bisa mengubah ukuran aplikasi menjadi lebih kecil dari minimum yang ditetapkan. </li> <li>Melalui semua pengujian, verifikasi apakah kinerja aplikasi Anda bisa diterima. Misalnya, verifikasi apakah tidak ada jeda yang terlalu lama untuk memperbarui UI setelah aplikasi diubah ukurannya. </li> </ul> <h4 id="test-checklist">Daftar periksa pengujian</h4> <p> Untuk verifikasi kinerja aplikasi Anda dalam mode multi-jendela, cobalah operasi berikut. Anda harus mencoba semua operasi ini dalam mode layar terbagi dan dan mode multi-jendela, kecuali jika dinyatakan berbeda. </p> <ul> <li>Masuki dan tinggalkan mode multi-jendela. </li> <li>Beralih dari aplikasi Anda ke aplikasi lain, dan verifikasi apakah aplikasi berperilaku sebagaimana mestinya saat terlihat namun tidak aktif. Misalnya, jika aplikasi Anda sedang memutar video, verifikasi apakah video terus diputar selagi pengguna berinteraksi dengan aplikasi lain. </li> <li>Dalam mode layar terbagi, cobalah menggeser garis pembagi untuk membuat aplikasi Anda menjadi lebih besar dan lebih kecil. Coba operasi ini dalam konfigurasi berdampingan dan atas-bawah. Verifikasi apakah aplikasi tidak mogok, fungsionalitas penting bisa terlihat, dan operasi mengubah ukuran tidak memakan waktu terlalu lama. </li> <li>Lakukan beberapa operasi ubah ukuran berturut-turut dalam waktu cepat. Verifikasi apakah aplikasi Anda tidak mogok atau mengalami kebocoran memori. Untuk informasi tentang memeriksa penggunaan memori aplikasi Anda, lihat <a href="{@docRoot}tools/debugging/debugging-memory.html"> Menyelidiki Penggunaan RAM Anda</a>. </li> <li>Gunakan aplikasi secara normal di sejumlah konfigurasi jendela yang berbeda, dan verifikasi apakah aplikasi berperilaku sebagaimana mestinya. Verifikasi apakah teks terbaca, dan apakah elemen UI tidak terlalu kecil untuk interaksi. </li> </ul> <h3 id="test-disabled-mw">Jika Anda telah menonaktifkan dukungan multi-jendela</h3> <p> Jika Anda menonaktifkan dukungan multi-jendela dengan menyetel <code>android:resizableActivity="false"</code>, Anda harus menjalankan aplikasi pada perangkat yang menjalankan Android N dan berusaha menempatkan aplikasi dalam mode bentuk bebas dan mode layar terbagi. Verifikasi apakah saat Anda melakukannya, aplikasi tetap berada dalam mode layar penuh. </p>